HOME

Senin, 19 September 2016

Jenis-Jenis ikan dan Pengertiannya

A. Jenis Ikan Konsumsi Air Tawar yang Sering Dibudidayakan

1. Ikan Mas



ikan Mas

Ikan mas (Cyprinus carpio L) merupakan jenis ikan konsumsi yang sangat dikenal hampir diseluruh Indonesia. Penyebaran ikan mas yang begitu luas ke berbagai tempat didukung oleh cara pembudidayaan yang relatif mudah dan sifatnya yang tahan terhadap perubahan kondisi lingkungan. Nama ikan mas mempunyai sebutan berbeda di tiap daerah. Ikan mas, tombro, masmasan (jawa tengah dan jawa timur), ikan rayo atau ikan ameh (Sumatra Barat).

Ikan mas berbadan agak memanjang pipih kesamping dan lunak. Ikan ini menyukai habitat
air yang tidak terlalu dalam dan deras, seperti di pinggiran sungai atu danau. Ikan ini hidup pada ketinggian sampai 600 meter dpl (di atas permukaan laut). Makanan ikan mas antara lain, tumbuhan air, binatang renik. Makanan utamanya tumbuhan yang tumbuh di dasar perairan. Pemijahan ikan mas dapat dilakukan sepanjang tahun tidak tergantung musim. Pembenihan ikan mas biasa dilakukan, selama 2-3 minggu untuk benih siap didederkan. Pembesaran ikan mas dilakuan saat benih sudah berukuran 5-8 cm yang berasal dari hasil
pendederan. Pembesaran ikan mas dilakukan 3-4 bulan, sesuai ukuran ikan yang menjadi tujuan panen. Selama pembesaran ikan, diberi pakan tambahan berupa pellet. Pemberian pakan dilakukan pagi, siang dan sore sedikit demi sedikit agar pakan tidak tenggelam ke dasar perairan/kolam.

2. Nila


ikan Nila

Ikan nila (Oreochromis nilotica) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia. Ikan ini memiliki berbagai keunggulan, dengan varietas unggul yang dihasilkan antara lain, nila merah, nila gift, nila gesitt, nila nirwana. Nila dapat
dibudidayakan di berbagai wadah seperti kolam air tenang, kolam air deras, dan sawah.
Bentuk badan ikan nila pipih ke samping memanjang, warna tubuh umumnya putih kehitaman dan merah sehingga dikenal sebagai nila hitam dan nila merah. Nila dapat dibudidayakan di dataran rendah sampai pada ketinggian 1.000 meter dpl. Makanan nila
berupa plankton, dan tumbuh-tumbuhan lunak seperti hydrilla, dan ganggang sutera. Untuk pemeliharaan, nilai dapat diberi makanan tambahan berupa pellet.

Benih nila yang digunakan untuk pembesaran sebaiknya yang telah mencapai ukuran 8 -12 cm. Padat penebaran benih di kolam terpal antara 15 – 20 ekor/m2. Kedalaman air untuk kolam pembesaran 80 – 100 cm. Nila diberi pellet sebanyak 2-4% dari bobot biomassa ikan dan diberikan 3-5 kali sehari. Ikan nila dipelihara selama 4-5 bulan sehingga mencapai
ukuran konsumsi 400-600 gram/ekor.


3. Lele


ikan Lele

Lele mempunyai bentuk yang memanjang berkulit licin dengan kepala pipih, mulutnya berada di ujung/ terminal dengan empat pasang sungut, sirip ekor dan perut membundar. Lele mempunyai senjata yang sangat ampuh dan berbisa berupa sepasang patil yang berada di sebelah depan sirip dada. Selain sebagai senjata patil juga bisa dipergunakan untuk melompat dari kolam atau berjalan di atas tanah (walking catfish) .Lele dapat hidup di semua perairan air tawar, di sungai yang airnya tidak terlalu deras seperti danau, waduk, rawa, serta genangan kecil. Lele mempunyai alat pernapasan tambahan yang disebut labirin, terletak di bagian depan rongga insang yang memungkinkan
mengambil oksigen langsung dari udara. Sehingga tahan hidup di perairan yang airnya mengandung sedikit oksigen.

Pakan ikan lele berupa pakan alami dan pakan tambahan. Pakan alami seperti cacing, kutu-kutu air, jentik-jentik (larva), dan siput kecil. Lele termasuk jenis karnivora (pemakan daging), pakan tambahan yang baik adalah yang banyak mengandung protein hewani.Ikan lele hidup dengan baik di dataran rendah sampai daerah perbukitan yang tidak terlalu tinggi.
Pertumbuhan lele agak lambat apabila suhu tempat hidupnya terlalu dingin. Lele dipanen pada umur 3-4 bulan dengan barat rata-rata 200 gram/ekor.


4. Patin


ikan Patin


Patin (Pangasius. sp) termasuk kelompok ikan catfish yang dapat hidup di perairan dengan kandungan oksigen relatif rendah. Patin sangat responsif terhadap pakan buatan serta memiliki pertumbuhan yang cepat sehingga termasuk ikan yang berukuran besar. Warna tubuh ikan patin bagian punggung keabuabuan atau kebiru-biruan dan bagian perut putih keperak-perakan, ukuran kepala relatif kecil dengan mulut terletak diujung agak ke bawah. Pada mulut patin terdapat dua pasang sungut (kumis) pendek yang berfungsi sebagai peraba. Pada sirip punggung terdapat 1 jari-jari keras yang berubah menjadi patil yang besardan bergerigi, sirip dada juga terdapat 1 jari-jari keras yang juga berubah
menjadi patil. Patin adalah ikan omnivor (pemakan segala) dan cenderung menjadi karnivor (pemakan daging). Di alam, patin makan ikan-ikan kecil, cacing, serangga, biji-bijian, tumbuh-tumbuhan, rumput-rumputan dan udang kecil. Dalam pemeliharaan, patin dapat diberi pakan buatan berupa pelet.

5. Gurami


ikan Gurami
Gurami (Osphyrenemus gouramy) dikalangan pecinta menu masakan dikenal sebagai ‘ikan mewah’ dengan harga jual tinggi dan citarasanya yang tinggi. Daging ikan gurami renyah dengan sedikit duri dan minim lemak. Bentuk tubuh gurami agak panjang, tinggi dan pipih ke samping dengan panjang maksimum 65 cm. Gurami banyak dibudidayakan di pulau Jawa, Kalimantan, dan Sumatra. Sebutan ikan gurami beragam di setiap daerah yakni gurami atau gurami di Jawa, kalau atau kaloi (Sumatra), dan kala atau kalui (Kalimantan).

Gurami mudah berkembang di dataran rendah dengan ketinggian lokasi yang cocok untuk budidaya mulai dari 0-800 dpl dan suhu 24-28 0C. Ikan gurami peka terhadap suhu rendah, sehingga tidak produktif di suhu rendah. Gurami memijah pada umur 2-3 tahun, produktivitas telur meningkat di musim kemarau. Telur gurami akan menetas dalam selang waktu 10 hari. Gurami menyukai perairan yang jernih, tenang, dan tidak banyak mengandung lumpur.

Gurami termasuk hewan omnivora pemakan tumbuhan dan daging. Tumbuhan yang biasa dimakan yaitu azolla, kangkung, dan daun talas dengan pakan tambahan berupa pellet. Pemberian pakan dilakukan sebanyak-banyaknya. Pembesaran ikan gurami menggunakan benih dengan berat minimum 100 gram per ekor. Pembesaran dilakukan sampai berat
ikan gurami minimal 500 gram atau lebih sesuai keinginan konsumen. Waktu yang diperlukan untuk mencapai ukuran konsumsi adalah 500 g/ekor pada selang waktu 6 bulan sedangkan berat 1 kg/ekor membutuhkan waktu lebih kurang 9 bulan.

  B. Jenis Ikan Air Payau yang Sering Dibudidayakan

1. Bandeng


7 Jenis Ikan Air Payau yang Sering Dibudidayakan


Ciri-ciri Fisik :

- Tidak memiliki gigi
- Hidup dari ganggang dan invertebrata
- Bermulut kecil
-Sisik perak
-hidup di air payau

Kandungan gizi  ikan bandeng :
- Kalori : 84
- Protein (gr) : 14.8
- Lemak (gr) : 2.3
Bandeng (Chanos chanos) merupakan ikan air payau yang cukup terkenal dan mudah didapatkan. Dagingnya putih, seratnya halus, dan rasanya gurih. bandeng memiliki badan memanjang seperti torpedo dengan sirip ekor bercabang sebagai tanda tergolong ikan perenang cepat. Kepala bandeng tidak bersisik, mulut kecil terletak di ujung rahang tanpa gigi, dan lubang hidung terletak di depan mata. Mata diliputi oleh selaput bening (subcutaneus). Warna badannya putih keperak-perakan dengan punggung biru kehitaman.

Bandeng digolongkan jenis ikan herbivora karena memakan tumbuh-tumbuhan yang berupa plankton. Pada budidaya bandeng konsumsi bandeng dapat ditebar dengan kepadatan tinggi. Benih ukuran berat rata-rata 50g/ekor atau panjang 7-10 cm dapat ditebar 500 ekor/m3. Ukuran konsumsi akan mencapai berat rata-rata 450 g/ekor setelah dipelihara selama 4 bulan.


2. Ikan Kerapu Macan

7 Jenis Ikan Air Payau yang Sering Dibudidayakan


Kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) adalah sejenis kerapu yang menghuni perairan Indo-Pasifik. Bersama-sama dengan kerapu kertang, ikan ini merupakan ikan tangkap yang populer di Nusantara. Ikan yang berstatus terancam punah karena rusaknya habitat ini menghuni perairan terbuka, laut dangkal, kawasan pasang-surut, terumbu karang, dan laguna pantai. Ikan dewasa dapat mencapai lebih daripada 2 m.

Ikan ini sering dibudidayakan karena harganya yang mahal.


 3. Kerapu Bebek atau kerapu tikus

7 Jenis Ikan Air Payau yang Sering Dibudidayakan


Kerapu bebek atau kerapu tikus (Chromileptes altivelis) adalah jenis ikan dari keluarga Serranidae yang ditemukan di Australia, Cina, Guam, Hong Kong, India, Indonesia, Jepang, Kenya, Malaysia, Kaledonia Baru, Kepulauan Mariana Utara, Papua Niugini, Filipina, Pulau Pitcairn, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam dan mungkin di Mozambique dan di Vanuatu. Habitat alaminya adalah karang laguna pantai. Jenis ini terancam kehilangan habitatnya.

Dalam bahasa Inggris, kerapu bebek disebut humpback grouper atau panther grouper dan khususnya di Australia, lebih dikenal dengan nama barramundi cod.
Kerapu bebek sering dipelihara dalam aquarium laut. Ikan ini harus dibeli dengan hati-hati karena tumbuh pesat dan ukurannya bisa mencapai 50 cm. Walau dijual saat baru berukuran beberapa cm, ikan ini harus dipelihara dalam aquarium sebesar paling tidak 1 meter kubik. Dia juga harus dipelihara bersama ikan kecil yang akan menjadi pakannya.Bila dipelihara dengan syarat-syarat yang benar, ikan ini cukup bertahan dan bisa hidup lama.

4. Ikan Kakap putih ( Barramundi )

7 Jenis Ikan Air Payau yang Sering Dibudidayakan


Ikan kakap putih dikenal sebagai ikan yang menggiurkan. Ikan ini dapat hidup di daerah tropis maupun semi tropis.
Nama latin ikan ini adalah “ Lates Calcarifer”.

Nama lain yang biasa dikenal para pemancing di Indo Pacific (Asia & Australia, dsk) adalah Barramund, Barra, Giant Perch, Palmer Perch, Nile Perch (kalo tidak salah). Di Kepulauan Riau dikenal sebagai ikan gelam (kalo tidak salah!)
Ikan ini berukuran sampai dengan 1,8m dan bisa mencapai 60kg. Mata ikan ini berwarna merah terang (seperti mata kelinci warna putih), dengan ekor berbentuk segitiga, bukan V.
Ikan ini tidak terbatas habitat hidupnya karena dapat hidup di air payau dan air laut asin. Temperatur habitat ikan ini cenderung pada kisaran 20 derajat Celcius.

Ikan ini dapat hidup di muara sungai, tambak, teluk hutan mangrove (bakau) yang mempunyai air jernih dan air beriak-riak, pantai karang, perairan laut dangkal s/d dalam, pelabuhan (kedalaman air >8m), pantai berbatu, muara sungai dengan kondisi khas tertentu. Kakap putih ini merupakan predator karnivora, dominan memakan ikan yang lebih kecil dan kelompok udang-udangan.


5. Ikan belanak

7 Jenis Ikan Air Payau yang Sering Dibudidayakan


Tidak banyak yang mengenal ikan belanak. Padahal ikan ini sudah dapat dibudidayakan. Persebaran perikanan budidaya jenis ikan ini memang belum banyak. Budidaya ikan belanak hanya dapat di temui di pulau jawa dan sebagian pulau kalimantan.

Belanak (Moolgarda seheli, sinonim Valamugil seheli (Forsskål, 1775); suku Mugilidae) adalah sejenis ikan laut tropis dan subtropis yang bentuknya hampir menyerupai bandeng. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai blue-spot mullet atau blue-tail mullet.

Belanak tersebar di perairan tropis dan subtropis, juga ditemukan di air payau dan kadang-kadang di air tawar . Di kawasan Pasifik belanak ditemukan di Fiji, Samoa, New Caledonia dan Australia. Sedangkan di Asia, banyak ditemukan di Indonesia, India, Filipina, Malaysia dan Srilangka.

Ikan belanak secara umum bentuknya memanjang agak langsing dan gepeng. Sirip punggung terdiri dari satu jari-jari keras dan delapan jari-jari lemah. Sirip dubur berwarna putih kotor terdiri dari satu jari-jari keras dan sembilan jari-jari lemah. Bibir bagian atas lebih tebal daripada bagian bawahnya ini berguna untuk mencari makan di dasar/organisme yang terbenam dalam lumpur. Ciri lain dari ikan belanak yaitu mempunyai gigi yang amat kecil, tetapi kadang-kadang pada beberapa spesies tidak ditemukan sama sekali.


6. Ikan patin (pantius)

7 Jenis Ikan Air Payau yang Sering Dibudidayakan


Ikan patin cukup populer dibudidayakan karena dagingnya yang banyak dan cepat besar serta dapat menjadi erbagai macam olahan ikan.
Ikan Patin adalah sekelompok ikan berkumis (Siluriformes) yang termasuk dalam genus Pangasius, familia Pangasiidae. Nama "patin" juga disematkan pada salah satu anggotanya, P. nasutus. Kelompok hewan ini banyak yang bernilai ekonomi, seperti patin dan patin siam (P. hypophthalmus syn. P. sutchi, atau beberapa pustaka menyebutnya jambal siam). Beberapa anggotanya yang hidup di Sungai Mekong dikenal berukuran sangat besar, mencapai panjang dua meter lebih.

7.  Ikan Bawal

7 Jenis Ikan Air Payau yang Sering Dibudidayakan


Ikan yang masih saudara dekat dengan piranha ini bisa hidup di air tawar dan air payau dan sering juga dibudidayakan di air payau karena ikan ini cepat besar dan rasanya gurih.

C. Jenis Ikan Air Laut yang Sering Dibudidayakan

1. RUMPUT LAUT
Rumput laut adalah komoditas unggulan di perikanan budidaya subsektor budidaya laut. Rumput laut selain dapat di budidaya di laut juga dapat dibudidayakan di air payau, namun jenisnya berbeda. Rumput laut yang sering dibudidayakan dan dikembangkan diperairan laut selama ini memiliki nama ilmiah euchema cottonii. Sedangkan untuk jenis yang dibudidayakan di air payau adalah Gracilari sp. Rumput E. cottonii ini dikembangkan hampir di seluruh wilayah Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir perkembangan rumput laut begitu cepatnya. Bahkan data tahun 2009 rumput laut E. cottonii hampir menembus tiga juta ton. Sentra budidaya rumput laut cottonii terdapat di pulau sulawesi terutama di provinsi sulawesi selatan, sulawesi tengah dan sulawesi tenggara. Diluar pulau sulawesi sentra budidaya rumput laut jenis ini terdapat di provinsi nusa tenggara timur dan provinsi jawa timur. Geliat pengembangan budidaya rumput laut jenis ini sudah berkembang di luar pulau sulawesi. Bahkan beberapa provinsi menunjukan peningkatan volume produksi yang cukup tinggi.

2. BANDENG
Bandeng adalah komoditas budidaya laut yang dapat juga dibudidayakan di tambak. Ikan ini memiliki nilai ekonomis cukup tinggi dan memiliki rasa yang enak. Pada beberapa daerah ikan ini menjadi makanan khas daerah tersebut. Tidak banyak daerah yang membudidayakan bandeng di laut. Berdasarkan laporan dari daerah-daerah yang sampai ke pusat melalui buku statistik provinsi hanya provinsi Bali dan Provinsi DKI Jakarta saja yang mengembangkan budidaya ikan bandeng di laut. Memang jika melihat sejarahnya ikan bandeng lebih dikenal sebagai ikonnya ikan budidaya tambak. Padahal ikan bandeng yang dibudidaya di karamba jaring apung di laut memiliki keunggulan yaitu tidak bau lumpur. Sementara bandeng yang ada di tambak biasanya berbau lumpur .

3. KERAPU
Sama halnya dengan ikan bandeng, ikan kerapu juga dapat dibudidayakan di tambak. Bedanya ikan kerapu lebih dikenal dan banyak di budidaya di laut daripada di tambak. Kerapu memiliki tujuh genus yang dikenal di Indonesia, yaitu Aethaloperca, Anyperodon, Cephalopholis, Chromileptes, Epinephelus, Plectropomus, dan Variola. Dari ketujuh genus tersebut yang memiliki nilai komersial adalah genus Chromileptes yang diwakili oleh jenis kerapu bebek, Plectropomus diwakili oleh jenis kerapu sunu, dan Epinephelus yang diwakili oleh jenis kerapu macan. Ikan kerapu dibudidayakan hampir di seluruh daerah di Inonesia. Sentra budidaya ikan kerapu du laut terletak di provinsi Maluku, Sumatera Utara, Kepulauan Riau dan Lampung.

4. KAKAP
Ikan kakap juga dapat dibudidayakan di laut dan di tambak. Kakap yang dibudidayakan ada dua jenis yaitu kakap putih dan kakap merah. Ikan kakap termasuk ikan yang memiliki toleransi cukup besar terhadap kadar garam. Ikan kakap juga merupakan ikan yang memiliki nilai ekonomis baika untuk kebutuhan dalam negeri maupun untuk pasar internasional. Budidaya ikan kakap di laut terdapat di provinsi DKI Jakarta , Kepulauan Riau dan beberapa daerah di Indonesia timur. Pada tahun 2009 produksi tertinggi kakap dihasilkan oleh provinsi kepulauan riau.

5. BERONANG
Ikan beronang memiliki nama ilmiah Siganus sp. Ikan ini sebenarnya cukup potensial untuk dikembangkan. Ikan ini termasuk ikan yang memiliki daging yang gurih dan disukai banyak orang. Sifatnya primary herbivor, suka memakan plankton dan makanan buatan. Ikan ini termasuk komoditas yang mudah dibudidayakan karena mempunyai toleransi yang tinggi terhadap kadar garam dan tingkat suhu. Ikan ini di alam tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Sementara lokasi budidayanya terletak di provinsi kepulauan riau, papua dan maluku berdasarkan laporan data statistik dari setiap provinsi yang ada di Indonesia.

6. TERIPANG
Teripang termasuk komoditas perairan laut yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi. Nama latinnya Holothuroidea. Teripang biasa disebut juga sebagai timun laut. Komoditas ini biasa ditemukan di daerah pasang surut air laut sampai dengan daerah laut dalam. Teripang yang dalam bahasa inggrisnya disebut sea cucumber, memiliki manfaat antara lain dapat dijadikan penyembuh luka, pencegah osteoporosis, anti kanker dan anti tumor serta dapat mengendalikan kadar gula darah. Sentra budidaya komoditas teripang sendiri terdapat di provinsi Maluku dan Papua. 

7. KUWE
Ikan kuwe memiliki nama ilmiah Caranx sexfasciatus ini memiliki kebiasaan yang unik. Ia dikenal sebagai ikan yang senang bercengkerama dengan teman sebayanya. Ikan ini termasuk dalam golongan ikan predator yang hidup di daerah karang dangkal di perairan terbuka. Ikan yang tergolong sebagai ikan buas ini hidup dengan membentuk gerombolan. Ikan ini sudah dapat dibudidayakan. Daerah yang mengembangkan ikan kuwe sebagai ikan budidaya adalah provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua, Nusa Tenggara Timur dan sebagian provinsi yang ada di pulau Sulawesi.

8. KERANG
Kerang termasuk komoditas laut yang sudah dapat dibudidayakan. Kerang masuk dalam kategori hewan bertubuh lunak atau mollusca walaupun ia memiliki cangkang yang kerang. Ada berbagai macam jenis kerang yang ada di perairan Indonesia. Namun kerang yang sering dibudidayakan antara lain adalah jenis kerang darah, kerang hijau dan abalone. Kerang merupakan komoditas dengan pangsa pasar yang masih sangat terbuka. Komoditas ini dikenal sebagai makanan dengan nilai eksklusif tinggi. Beberapa daerah yang mengembangkan budidaya kerang antara lain provinsi Jawa Barat, Banten, Nusa Tenggara Timur dan Maluku.

9. UDANG BARONG
Udang barong dikenal dengan nama lobster laut, mencari makanan pada malam hari dan suka tinggal di dalam lubang-lubang. Udang yang memiliki nama ilmiah Panulirus sp ini merupakan komoditas yang sangat potensial. Sama halnya dengan udang yang lain, komoditas ini memiliki nilai jual yang cukup lumayan. Komoditas yang memiliki nama inggris Spiny lobster ini, pembudidayaannya terdapat di provinsi Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat dan Kalimantan Timur.

Sampai dengan saat ini, komoditas budidaya laut yan air payau
g pengembangan cukup baik adalah seperti tersebut di atas. Budidaya laut selain budidaya dan budidaya air tawar sangat diandalkan oleh perikanan budidaya untuk terus berkembang dalam peningkatan produksi baik dari sisi volume maupun dari sisi keberagaman jenis yang dibudidayakan.

3 komentar:

  1. terimakasih kak informasinya sangat menarik, jangan lupa juga kunjungi website resmi kami http://bit.ly/2nPYhzK

    BalasHapus
  2. Online Casino Sites: How to Start and Pay in India
    Online casino sites offer a simple registration process which is convenient for you to take advantage of luckyclub the bonus offer from India's online betting sites. Online gambling

    BalasHapus